Mempesona

YOSI ISMARINA TAGOPALANGE PANGIAN KECAMATAN LINTAU BUO KABUPATEN TANAH DATAR SUMATERA BARAT

Sabtu, 31 Maret 2012

KOMPONEN JARINGAN KOMPUTER

Jaringan Komputer tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software, yaitu :

1. Komponen Hardware
Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), Kabel dan topologi jaringan.

2. Komponen Software
Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan.

A. Perangkat jaringan

1.Network Interface Card (NIC)
NIC atau yang lebih dikenal dengan network card merupakan sebuah PCB (Printed Circuit Board) yang berfungsi untuk menghubungkan komputer dengan jaringan komputer. NIC ini ditempatkan pada slot yang terdapat pada mainboard komputer.

2. Hub
Hub adalah sebuah perangkat jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan-peralatan dengan ethernet 10BaseT atau serat optik sehingga menjadikannya dalam satu segmen jaringan. Hub bekerja pada lapisan fisik (layer 1) pada model OSI.

3. Repeater
Sebuah jaringan komputer mempunyai keterbatasan daya jangkau. Jaringan yang menggunakan kabel dengan tipe UTP (Cat 5) hanya memiliki daya jangkau hingga 100 meter. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat yang dapat berfungsi untuk memperpanjang jangkauan jaringan dari medium komputer tersebut. Alat yang dimaksud tersebut adalah repeater. Repeater berguna untuk membangkitkan dan menguatkan sinyal-sinyal yang mengalir pada jaringan komputer sehingga jaringan komputer dapat menjangkau jarak yang lebih jauh.
 
Fungsi HUB dan REPEATER
Pengunaan peralatan LAN, ternyata juga menjadi sesuatu yang sangat mempengaruhi dalam proses transfer data, selain itu juga kabel penghubung yang menjadi penghantar aliran data juga mempengaruhi cepat atau lambatnya data. Oleh karena itu ada baiknya jika kita mengenal spesifikasi masing-masing peralatan LAN yang akan di gunakan selain kabel penghubung dalam Jaringan Komputer.

HUB dan REPEATER
Peralatan Hub dan Repeater adalah peralatan jaringan yang banyak digunakan untuk menghubungkan sebuah computer ke beberapa computer. Hub dan Repeter ini bekerja pada Physical Layer dalam model OSI. Fungsi dari Hub dan Repeater ini sederhananya adalah meneruskan paket data yang dikirim dari PC tanpa memiliki kecerdasan seperti Router yang memiliki filtering destination baik IP, MAC Address dan lain-lain sehingga hanya memiliki kemampuan meneruskan saja ke alamat yang akan dituju.

Data yang dikirim oleh sebuah computer akan disampaikan ke tujuan dengan menyebarkan berita (broadcast) ke seluruh computer yang terhubung dalam satu terminal (Hub/Repeater), akibatnya seluruh computer yang terhubung akan menerima paket data dan jika dalam waktu yang bersamaan ada computer lain yang mengirim paket data maka yang terjadi adalah crush atau tumbukan data, dan ini akan mempengaruhi kelancaran arus data dalam jaringan tersebut. Computer-computer yang berada dalam LAN yang sama akan memiliki broadcast yang sama atau yang disebut broadcast domain.

Hub dan Repeater tidak memiliki kemampuan untuk meneruskan data ke computer lain yang berada dalam broadcast domain atau network ID yang lain, oleh sebab itu IP Address yang diberikan pada computer yang berada dalam LAN yang sama biasanya memiliki network yang sama pula.

Sebagai contoh yang dimaksud dengan satu broadcast domain adalah :
PC A yang berada dalam 1 network dan 1 terminal dengan IP 192.168.1.4 sampai dengan 192.168.1.52 dengan subnet 255.255.255.0 dan PC B yang berada dalam 1 network lain dan 1 terminal dengan IP 192.168.2.6 sampai dengan 192.168.2.70 dengan subnet 255.255.255.0 maka PC A yang berada pada network 192.168.1.4 disebut 1 broadcast domain dan PC B yang berada pada network 192.168.2.6 berada pada broadcast domain yang lain.

Protokol yang digunakan adalah Ethernet IEEE 802.3 menggunakan pola aliran data Carrier Sense Multiple Access Collision Detection (CSMA-CD), dengan definisi : yaitu suatu cara computer untuk memeriksa jaringan apakah ada pengiriman data oleh pihak lain. Jika tidak ada pengiriman data maka data oleh pihak lain tersebut baru akan dikirimkan. Umumnya jaringan Ethernet dipakai hanya untuk transmisi half-duplex, yaitu pada suatu saat hanya dapat mengirim atau menerima saja.

Hub dan Repeater hanya memiliki 1 collision domain, sehingga seluruh computer yang terhubung jika salah satu port sibuk maka port-port yang lain harus menunggu.
secara sederhana fungsi HUB dan Reapeter adalah seperti diatas, semoga bermanfaat…
referensi bacaan Cisco Networking Academy Program (CCNA 1 and 2) companion Guide, ciscopress.com

4. Bridge
Bridge merupakan alat yang bekerja untuk menghubungkan 2 segmen LAN atau lebih. Tujuan utama dari penggunaan bridge adalah untuk memfilter traffic antar kedua segmen LAN. Jadi apabila ada data yang hanya ditujukan untuk komputer yang terletak pada segmen LAN yang sama, maka data tersebut tidak diteruskan ke segmen LAN yang lainnya. Bridge dapat melakukan filtrasi terhadap data yang akan melewatinya dengan menggunakan alamat Media Access Control (MAC) yang merupakan alamat permanen unik yang ada pada setiap network interface

Setiap data yang akan melewati bridge, maka bridge akan mengecek terlebih dahulu frame yang ada pada data. Di dalam frame terkandung alamat MAC tujuan, apabila alamat MAC tujuan masih berada di dalam segmen LAN yang sama dengan pengirim data, maka data tersebut tidak akan diteruskan ke segmen lainnya.

5. Switch
Switch juga dikenal sebagai multiport bridge. Switch juga melakukan penyaringan terhadap data yang melewatinya dengan menggunakan alamat MAC. Dengan adanya filtrasi pada switch ini maka jaringan komputer akan lebih efisien. Hal ini disebabkan pada switch, data akan langsung disalurkan ke port yang menghubungkan dengan komputer yang merupakan tujuan dari data tersebut.

Walaupun switch memiliki jumlah port yang banyak (mirip hub) namun switch memiliki kelebihan lainnya dibandingkan hub. Dalam satu waktu yang sama, hubungan komunikasi dapat terjadi lebih dari satu (pada hub hal ini tidak bisa dilakukan). Misalnya komputer A sedang berkomunikasi dengan komputer B, maka pada waktu yang sama pula komputer C dapat berkomunikasi dengan komputer D. Sehingga dengan adanya fasilitas ini, pengiriman data akan lebih cepat dan efisien.

6. Router
Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI. Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP.

Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router.

Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router.

Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
Jenis-jenis router
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
  • static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.
  • dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
Router versus Bridge
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.

Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. 

Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke internet.

7. kabel
Terdapat beberapa jenis standard kabel yang digunakan untuk jaringan komputer, yaitu :
  • Coaxial Cable
    Pada awal berkembang jaringan komputer, cable ini sangat populer digunakan, ada dua jenis kable coaxial yang dipakai, yaitu thick coax cable (berdiameter besar) dan thin coax cable (berdiameter kecil). Adapun kabel jenis coaxial yang dipakai adalah kabel RG-58. Dimana setiap perangkatnya dihubungkan dengan konektor BNC-T
  • Twisted Pair Cable
    Standard cable ini dibagi dua, yaitu UTP cable (Unshielded Twisted Pair) dan STP cable (Shielded Twister Pair).
  • Fiber Optic
Fiber Optic atau Serat Optic merupakan salah satu media transmisi dalam jaringan komputer

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar